Dear suamiku tersayang
Kau lebih dari berarti bagiku, bahkan kau sangat berarti
Separuh umurku telah ku baktikan untuk menemani setiap langkahmu
Tak pernah ada kata jenuh dan bosan berada di sampingmu
Setiap detik bersamamu merupakan sebuah keindahan
Entah apa yang harus aku ucap, tapi kau telah menjadi suami yang luar biasa
Tetimakasih atas cinta mu yang besar kepadaku
Maaf aku menulis surat ini, karena kurasa melalui surat ini adalah cara yang tepat untuk menyampaikan maafku
Sekali lagi maaf aku telah menyembunyikan penyakit ku ini, aku tidak ingin kamu juga ikut sedih.
Dan mungkin saat kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi di sisimu
Berjanjilah kepadaku, jagalah buah hati kita dengan penuh kasih sayang karena dia adalah kenangan dariku yang paling berharga
Aku tidak melarangmu menikah lagi, lanjutkanlah hidupmu
Karena aku yakin selamanya cinta itu tidak akan pernah mati
Dari istrimu,
*****
Tulisan diatas adalah tulisan istriku sebelum penyakit kanker merengut nyawanya pada usia ke 40, dan dia juga sudah memberiku seorang putri yang cantik dan pintar
Aku memeutuskan untuk tidak menikah lagi, aku berusaha membesarkan putriku seorang diri
Bagiku dia tak akan pernah tergantikan. Kini saatnya aku menjelaskan pada putri tunggalku yang selalu bertanya “papa,,,mama dimana? kapan pulangnya?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar